Hari Berlalu

Hari berlalu minggu, minggu berlalu bulan, bulan berlalu tahun. Begitu cepat dan kadang melambat. Hari ini, 22 Maret 2011 bagiku sebuah hari yang amat istimewa. Hari ini semakin nyata bagiku betapa sahabat sangat besar perannya dalam merangkai sebuah kebahagiaan di hati terutama hari ulang tahun.
Tahun lalu belum seindah hari ini. Sebenarnya 5 tahun terakhir aku telah berkecimpung di dunia komputer dan koneksi internet, yaitu menjadi Maintenance-Repair IT pada sebuah SMK tempatku bekerja. Saat itu konsentrasiku hanya pada pekerjaan yaitu komputer rusak diperbaiki, koneksi rusak diperbaiki juga. Bila perangkat dan koneksi lancar, ambil sebatang rokok, dinyalakan, tiap-tiup asapnya lewat mulut sesekali lewat hidung sambil bermain-main asap. Dengan sepotong  nyanyian setengah bunyi antara di tenggorokan dan di rongga hidung. Giliran sore pulang ke rumah.
Sekarang aku beralih. Hampir separuh waktuku habis buat menimang-nimang sebuah warnet kecil mungil dekat rumah. Sambil menunggu ada trouble, baik pada perangkat atau pada koneksi internet yang sering tak bersahabat, juga suka menolong para pengguna layanan koneksi internet dalam pembuatan atau pengaturan seting akun untuk keperluan facebook atau sejenisnya.
Dari sana mulai kupahami betapa orang berlama-lama di warnet itu bukan orang tak ada kerjaan, justru sibuk dengan berbagai urusan dan keperluan. Lalu kucoba membuka beberapa akun lama saya ke facebook. Sebelumnya itu hanya untuk keperluan MR-IT bagiku. Dan beginilah jadinya. Aku bahagia punya banyak teman, dan menjadi lebih indah di hari ulang tahun banyak teman berkirim ucapan selamat. Serasa namaku perlu berganti menjadi tuan Selamat.
Inilah yang ingin kusampaikan, tidak dilebih-lebihkan, khawatir bisa bermuntah-muntahan. Akhirnya sekali lagi kuulangi: "Betapa indah hari ini, sebab di usiaku yang ke 45 temanku bukan sekedar 45, tapi lumayan banyak. Semoga yang lain mendapat kebahagiaan senantiasa, dimana pun dan kapan pun. Doaku pada hari ini: "Tuhan berikanlah kebahagiaan yang lebih dari cukup bagi kami umatmu, agar kami tak sempat terseret oleh rencana busuk si iblis penjahat dan pengganggu itu. Kiranya pula Tuhan berkenan memperkuat stamina kami untuk terus proaktif turut menyejukkan iklim kehidupan di bumi yang memang fana ini. Jauhkan kebencian dari hati kami dan buang bibit pertengkaran dari benak kami, kaulah Tuhan kepadamulah tumpuan sega harapan, amin".
Salam bahagia.

Komentar

Postingan Populer